Minggu, 31 Mei 2015

KIAT MEREDAM MARAH



 KIAT MEREDAM MARAH



Di antara akhlak buruk lagi tercela adalah marah bukan pada tempatnya. Hal ini merupakan godaan setan yang dengannya seorang hamba dapat terjerumus dalam kubangan keburukan. Oleh karena itu, Islam perhatian dengan masalah ini dengan memberikan solusi bagi seorang muslim yang emosi. Berikut beberapa langkah penting untuk meredam atau menghilangkah akhlak buruk yang satu ini. Semoga bermanfaat.

1. Berlindung kepada Allah dari godaan setan.

Yakni dengan mengucapkan, “A’uudzu billaahi minasy-Syaithaan” (aku berlindung kepada Allah dari godaan setan). (HR. al-Bukhari)

2. Diam.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seorang dari kalian marah hendaknya ia diam.” (Hadis sahih riwayat Ahmad)

3. Merubah posisi.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan: “Apabila seorang dari kalian marah sementara ia berdiri hendaknya ia duduk sekiranya marah hilang darinya, bila tidak hendaknya ia berbaring.” (Hadis sahih riwayat Ahmad dan Abu Dawud)

. 4. Melaksanakan wasiat Rasulullah.

Di antara wasiat beliau shallallahu 'alaihi wa sallam: “Janganlah engkau marah.” (HR. al-Bukhari)

Wasiat beliau yang lainnya, “Jangan marah, dan bagimu surga.” (Hadis sahih riwayat ath-Thabrani)

5. Mengetahui kedudukan yang tinggi bagi yang mampu menahan diri.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: “Orang kuat bukanlah yang menang bergulat, sejatinya orang kuat adalah yang dapat menahan dirinya ketika marah.” (HR. al-Bukhari & Muslim)

6. Mengetahui bahwa menahan marah merupakan tanda orang-orang yang bertakwa. [Lihat QS. Ali Imran ayat 134].

7. Mengetahui bahwa marah bukan pada tempatnya adalah akhlak buruk yang dapat menjerumuskan ke dalam banyak keburukan.

8. Berusaha untuk mengikuti akhlak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak mudah marah dan mudah memaafkan.

9. Hendaknya segera mengingat Allah apabila diingkatkan.

10. Membiasakan diri dengan akhlak yang mulia seperti bersabar, tidak tergesa-gesa, santun dll.

Itulah beberapa kiat untuk meredam marah. Adapun hadis yang berbunyi:

إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ، وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ.

“Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari api, dan api itu hanya dapat dipadmkan dengan air. Maka itu apabila seorang dari kalian marah hendaknya ia berwudhu.” maka hadis ini berderajat lemah (dha’if). [Lihat Silsilah al-Ahaadiisth adh-Dha’iifah karya Muhammad Nashiruddin al-Albani No 582]

Semoga Allah memudahkan bagi kita untuk menjauhi sifat buruk yang satu ini. Aamiin.



Bagian Indonesia
🏠 ICC DAMMAM KSA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar