KIAT MEREDAM MARAH
Di antara akhlak buruk lagi tercela adalah marah bukan pada
tempatnya. Hal ini merupakan godaan setan yang dengannya seorang hamba dapat
terjerumus dalam kubangan keburukan. Oleh karena itu, Islam perhatian dengan
masalah ini dengan memberikan solusi bagi seorang muslim yang emosi. Berikut
beberapa langkah penting untuk meredam atau menghilangkah akhlak buruk yang
satu ini. Semoga bermanfaat.
☆ 1. Berlindung kepada Allah dari
godaan setan.
Yakni dengan mengucapkan, “A’uudzu billaahi
minasy-Syaithaan” (aku berlindung kepada Allah dari godaan setan). (HR.
al-Bukhari)
☆ 2. Diam.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila
seorang dari kalian marah hendaknya ia diam.” (Hadis sahih riwayat Ahmad)
☆ 3. Merubah posisi.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan: “Apabila
seorang dari kalian marah sementara ia berdiri hendaknya ia duduk sekiranya
marah hilang darinya, bila tidak hendaknya ia berbaring.” (Hadis sahih riwayat
Ahmad dan Abu Dawud)
☆. 4. Melaksanakan wasiat Rasulullah.
Di antara wasiat beliau shallallahu 'alaihi wa sallam:
“Janganlah engkau marah.” (HR. al-Bukhari)
Wasiat beliau yang lainnya, “Jangan marah, dan bagimu
surga.” (Hadis sahih riwayat ath-Thabrani)
☆ 5. Mengetahui kedudukan yang tinggi
bagi yang mampu menahan diri.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan:
“Orang kuat bukanlah yang menang bergulat, sejatinya orang kuat adalah yang
dapat menahan dirinya ketika marah.” (HR. al-Bukhari & Muslim)
☆ 6. Mengetahui bahwa menahan marah
merupakan tanda orang-orang yang bertakwa. [Lihat QS. Ali Imran ayat
134].
☆ 7. Mengetahui bahwa marah bukan
pada tempatnya adalah akhlak buruk yang dapat menjerumuskan ke dalam banyak
keburukan.
☆ 8. Berusaha untuk mengikuti akhlak
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak mudah marah dan mudah
memaafkan.
☆ 9. Hendaknya segera mengingat Allah
apabila diingkatkan.
☆ 10. Membiasakan diri dengan akhlak
yang mulia seperti bersabar, tidak tergesa-gesa, santun dll.
Itulah beberapa kiat untuk meredam marah. Adapun hadis yang
berbunyi:
إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَإِنَّ
الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ، وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا
غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ.
“Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari
api, dan api itu hanya dapat dipadmkan dengan air. Maka itu apabila seorang
dari kalian marah hendaknya ia berwudhu.” maka hadis ini berderajat lemah
(dha’if). [Lihat Silsilah al-Ahaadiisth adh-Dha’iifah karya Muhammad
Nashiruddin al-Albani No 582]
Semoga Allah memudahkan bagi kita untuk menjauhi sifat buruk
yang satu ini. Aamiin.
✅ Bagian Indonesia
🏠 ICC DAMMAM KSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar