TAK PERNAH
DIKATAKAN: "HARI-HARIKU TERBUANG" ·
Abu Bakr bin
Iyyash adalah seorang Qari terkenal pada abad ke-3 Hijriyyah. Beliau memiliki
banyak ungkapan yang menggugah dan bijaksana.
Diantaranya
adalah ungkapan beliau:
"Sesungguhnya
apabila terjatuh sekeping dirham dari salah seorang yang diantara kalian, pasti
saat itu juga dia akan berkata: "Dirhamku hilang." Namun dia tidak
pernah mengatakan: "Hari-hariku terbuang dengan segala amal perbuatanku."
Itulah perbedaan
antara logika orang yang sadar dengan orang yang lalai, antara orang yang
terpedaya dan terburu-buru, dengan orang yang berfikir mencari masa depan.
Orang bisa
berkata: "Dirhamku hilang." Namun ketika umur-umurnya berkurang
setahun demi setahun, dia tidak berkata: "Umurku hilang, apa yang telah
kukerjakan selama ini?"
Yā Rabbī,
begitu banyak sikap lalai yang kita saksikan manifestasinya di tengah
masyarakat yang tidak menyadari berharganya saat-saat dan hari-hari yang mereka
lalui.
Mereka
memandangnya bagaikan debu yang tidak punya nilai. Mereka hanya merasa sedih
karena hilangnya materi.
Padahal
mereka diciptakan untuk beribadah, bukan untuk bersenang-senang dan
memperbanyak harta semata.
Generasi
Islam yang utama adalah yang memiliki kelebihan dengan mengenal berharganya
waktu dan dapat mempergunakannya dengan baik.
Wahai
Saudaraku semuslim...
Ketahuilah,
kehidupan dunia hanya sementara..
Ibarat
seorang pengembara yang berjalan dan singgah di suatu tempat, niscaya dia akan
kembali ke tempat asalnya..
Seluruh
perhiasan dunia dan kelezatannya adalah amanah Allāh yang harus ditunaikan
dengan baik..
Digunakan
untuk keta'atan, bukan kemaksiatan..
Berbekal
amal shalih dan kebajikan didunia ini adalah suatu kemestian, sebagai persiapan
sebelum datang hari yang tiada guna lagi penyesalan..
Harta yang
kita miliki hanyalah pinjaman dari Allāh, seorang insan akan ditanya kelak pada
hari kiamat tentang hartanya..
~~✾~~
Wahai
Rabbku,
Yā Rahmān,
wahai Yang Maha Pengasih,
Mudahkanlah
perhitungan amalku,
Dan
jadikanlah catatan amalku membahagiakan,
Teguhkanlah
telapak-telapak kaki kami di atas Jembatan,
Yā Allāh,
Jadikanlah
tempat akhir kami dalam perjalanan kepadaMu,
Di padang
Surga Firdaus,
Aku hambaMu
yang kerdil, yang terikat dosa-dosa,
Dikuburku
nanti, luaskanlah kesempitanku,
Agar harum
tanahnya bagi yang terputus dengan dunia.
_______
Sumber:
⑴ Potret Kehidupan Para Salaf Dr. Musthafa Abdul Wahid
Pustaka At-Tibyan.
⑵ Keajaiban Sedekah Abu Abdillah bin Luqman Al-Atsari
Salwa Press.
⑶ Kunci Pembuka Langit Khalid bin Muhammad 'Athiyyah
Pustaka Ibnu 'Umar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar