Senin, 01 Juni 2015

MINUMAN PENGHUNI NERAKA



MINUMAN PENGHUNI NERAKA



Masih belum puas dengan minuman yang dihalalkan? Hingga rela menghinakan diri dengan meminum minuman yang diharamkan? Mau bila beberapa minuman berikut menjadi hidangan di hari pembalasan? Wa na’udzu bir-Rahman.

PERTAMA: SHADIID

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ. يَتَجَرَّعُهُ وَلاَ يَكَادُ يُسِيْغُهُ وَيَأْتِيْهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيْظٌ.

Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah. Diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat. (QS. Ibrahim: 16-17)

Yakni nanah kental yang berbau busuk, sampai-sampai hampir tidak bisa tertelan karena kekentalan dan bau busuknya. Sebagian ulama mengatakan, Shadiid adalah nanah dan darah yang keluar dari tubuh dan perut orang kafir.

KEDUA: HAMIIM

Firman-Nya ‘azza wa jalla:

... كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوْا مَاءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ.

Sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? (QS. Muhammad: 15)

Firman-Nya:

لاَ يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَلاَ شَرَابًا. إِلاَّ حَمِيْمًا وَغَسَّاقًا. جَزَاءً وِفَاقًا.

Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman. Selain air yang mendidih dan nanah. Sebagai pambalasan yang setimpal. (QS. an-Naba’: 24-26)

Hamiim adalah air panas lagi mendidih di neraka Jahannam. Dengan air panas tersebut luluhlah apa yang ada di dalam perut penghuni neraka, lambung-lambung dan kulit-kulit mereka. Sebagaimana dalam firman-Nya:

يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوْسِهِمُ الْحَمِيْمُ. يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُوْنِهِمْ وَالْجُلُوْدُ.

Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancurluluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). (QS. al-Hajj: 19-20)

KETIGA: MAA’ KAL-MUHL

Allah ta’ala berfirman:

وَإِنْ يَسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِيْ الْوُجُوْهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا.

Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. al-Kahfi: 29)

KEEMPAT: THIINATUL-KHOBAAL

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan:

كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ، إِنَّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَهْدًا لِمَنْ يَشْرَبُ الْمُسْكِرَ أَنْ يَسْقِيَهُ مِنْ طِيْنَةِ الْخَبَالِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللَّهِ، وَمَا طِينَةُ الْخَبَالِ؟ قَالَ: عَرَقُ أَهْلِ النَّارِ أَوْ عُصَارَةُ أَهْلِ النَّارِ.

“Setiap yang memabukkan adalah haram. Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla memiliki perjanjian bagi siapa saja yang meminum sesuatu yang memabukkan akan diberi minuman thiinatul-khobaal?” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa itu thiinatul-khobaal?” Beliau menjawab: “Keringat penghuni neraka atau cairan (nanah) penghuni neraka.” (HR. Muslim)

KELIMA: ‘AIN AANIYAH

Firman-Nya subhanahu wa ta'ala:

وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ. عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ. تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً. تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آَنِيَةٍ.

Banyak muka pada hari itu tunduk terhina. Bekerja keras lagi kepayahan. Memasuki api yang sangat panas (neraka). Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. (QS. al-Ghasyiyah: 2-5)

Aaniyah artinya air yang paling panas dan paling mendidih, tidak ada air lain yang melebihi panasnya.

Semoga Allah ‘azza wa jalla memalingkan kita dari neraka dan memalingkan neraka dari kita. Aamiin.

[Tadzkirah al-Abrar & al-Bahr ar-Raa-iq, Ahmad Farid I al-Fauz al-‘Azhim, Said al-Qahthani I al-Jannah wa an-Naar, Umar al-Asyqar]



Bagian Indonesia
🏠 ICC DAMMAM KSA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar