Rabu, 11 Maret 2015

DI ANTARA ADAB BERSEDEKAH

DI ANTARA ADAB BERSEDEKAH

 

Bersedekah dengan harta merupakan karunia yang Allah ta’ala berikan kepada sebagian hamba-Nya yang tidak bisa diamalkan oleh sebagian yang lain. Maka itu, hendaknya bersyukur seorang hamba yang Allah telah bukakan pintu sedekah sebagai ibadah baginya. Dan bagi siapa yang ingin bersedekah hendaknya diperhatikan beberapa adab berikut. Semoga bermanfaat.

◆ [1]. Ikhlas dalam bersedekah hanya memohon keridhaan Allah semata. Sebab ibadah tidak akan diterima Allah ta’ala kecuali bila didasari (1). keikhlasan dan (2). sesuai dengan contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

◆ [2]. Sedekah dikeluarkan dari usaha yang halal lagi baik.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan:

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً.

Sesungguhnya Allah ta’ala Maha Baik, tidaklah Dia menerima kecuali yang baik-baik saja. (HR. Muslim)

◆ [3]. Mencari-cari orang yang berhak mendapatkan sedekah, tidak menunggu mereka datang meminta. Hal ini berarti menjaga kehormatan mereka agar tidak meminta-minta di hadapan manusia.

◆ [4]. Mengeluarkan harta yang baik lagi bagus.

Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا أَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَلَا تَيَمَّمُوْا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيْهِ إِلَّا أَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ.

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. al-Baqarah: 267)

◆ [5]. Bersedekah dari harta yang disukai. Entah berupa uang, makanan, pakaian dan sebagainya. Dengan demikian insya Allah dia akan mendapatkan pahala melimpah dari Allah ta’ala.

Firman-Nya:

لَنْ تَنَالُوْا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ.

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. (QS. Ali Imran: 92)

◆ [6]. Tidak membatalkan sedekah dengan mengungkit-ungkitnya atau menyakiti hati si penerima.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima). (QS. al-Baqarah: 264) 

◆ [7]. Tidak melihat dirinya telah berjasa dengan sedekah yang telah ia berikan kepada si penerima. Namun hendaknya ia melihat bahwa karunia hanya milik Allah semata yang telah memberikan harta tersebut kepadanya, dan memudahkan dirinya untuk bersedekah kepada orang lain. Hendanya ia banyak-banyak bersyukur kepada Allah atas taufik dari-Nya tersebut.

◆ [8]. Lebih mengutamakan sanak saudara yang membutuhkan. Bila ia melakukan hal ini maka ia akan mendapatkan dua pahala; pahala sedekah dan pahala menyambung silaturahmi.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِيْ الرحم اِثْنَتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ.

Sesungguhnya bersedekah kepada orang miskin bernilai sedekah, sedangkan bersedekah kepada kerabat bernilai dua; sedekah dan menyambung silaturahmi. (Hadis Sahih riwayat Ahmad, an-Nasa-i, dll)

◆ [9]. Menyembunyikan sedekah kecuali bila ada manfaat dari mengeluarkannya secara terang-terangan.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

إِنْ تُبْدُوْا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ.

Jika kamu menampakkan sedekah, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. (QS. al-Baqarah: 271)

Di antara faidah bersedekah secara terang-terangan, agar orang-orang mengikuti dirinya untuk bersedekah atau mengingatkan orang lain akan pentingnya bersedekah. Bila seseorang menjadi panutan dan dicontoh oleh orang lain, maka bersedekah dengan terang-terangan lebih baik baginya. Dan hendaknya ia tetap berusaha menjaga keikhlasan dan menjauhkan riya’ dari dirinya. Bila seseorang khawatir riya’ maka hendaknya ia menyembunyikan sedekahnya dan tidak mengerjakannya secara terang-terangan. Allahu a’lam.

◆ [10]. Tidak meminta kembali sedekah yang telah diberikan. Hal ini tidak diperbolehkan di dalam Islam sekaligus merupakan kehinaan bagi diri orang yang bersedekah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan:

مَثَلُ الَّذِيْ يَرْجِعُ فِي صَدَقَتِهِ كَمَثَلِ الْكَلْبِ يَقِيْءُ ثُمَّ يَعُوْدُ فِي قَيْئِهِ فَيَأْكُلُهُ.

Perumpamaan orang yang mengambil kembali sedekahnya bagaikan seorang anjing, ia muntah kemudian ia mengambil kembali lagi kemuntahan itu lalu memakannya. (HR. Muslim)

Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bekal bagi siapa saja yang akan bersedekah. Semoga Allah memberkahi umur, keluarga dan harta kita semua. Aamiin.

[Mausuu'ah al-Aadaab al-Islaamiyyah, Abdul Aziz Nada]

 

✅ Bagian Indonesia
�� ICC DAMMAM KSA
�� +966556288679
===================
�� [ 14/05/1436 H ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar