BUAH DARI AKIDAH YANG LURUS
Bila seorang muslim sudah benar-benar lurus akidahnya maka dia akan menjaga lisannya. Bila seorang muslim benar-benar baik akidahnya niscaya ia akan memuliakan tetangganya dan tidak menyakitinya. Bila ia benar-benar baik keyakinannya maka ia akan memuliakan tamunya. Dengan kata lain, bila ia benar-benar sudah baik akidahnya, maka akan semakin baik pula akhlaknya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ.
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia memuliakan tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia memuliakan tamunya. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan hubungan erat antara keimanan kepada Allah dan hari akhir -dan ini perkara akidah- dengan menjaga lisan, memuliakan tetangga dan tamu -dan ini merupakan akhlak mulia-. Dari sini kita mengetahui bahwa adanya akidah yang kuat dalam jiwa, maka akan membuahkan akhlak yang mulia. Oleh karena itu, hendaknya kita menjadikan hadis ini sebagai nasihat bagi kita semua, sebagai barometer untuk mengukur apakah keyakinan, akidah atau keimanan kita sudah benar-benar kuat dan sudah terwujudkan dalam bentuk akhlak mulia. Sebab akidah yang lurus akan membuatkan akhlak yang lurus pula.
Semoga dimudahkan untuk menggapai akidah lurus yang dapat membuahkan akhlak yang mulia.
✅ Bagian Indonesia
ICC DAMMAM KSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar