DI ANTARA ADAB SEBELUM MAKAN
Sebelum menyantap makanan, mari kita memperhatikan beberapa adab sebelum makan berikut ini. Selamat menyimak. Semoga bermanfaat.
☆ [1]. Niat Yang Baik
Sangat penting bagi seorang muslim untuk menghadirkan niat yang baik ketika makan makan. Tidak sekedar mengerjakan kebiasaan sehari-hari atau menikmati makanan. Hendaknya ia niatkan untuk memperkuat diri dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah. Dengan demikian insya Allah dia akan mendapatkan pahala di sisi Allah ta’ala.
☆ [2]. Makan Dari Yang Halal
Hal ini sangat penting. Jangan sampai ada makanan haram yang masuk ke dalam perut kita. Sebab hal tersebut dapat membuat Allah murka, doa tidak akan diterima oleh-Nya, dan di akhirat menyebabkan masuk ke dalam neraka.
☆ [3]. Tidak Makan Ketika Kenyang
Tidak sepatutnya seorang muslim terus makan padahal ia sudah kenyang, sebab hal ini termasuk berlebih-lebihan dan melampaui batas. Dan Allah tidak menyukai hal itu.
☆ [4]. Menjawab Undangan Makan
Datangilah saudaramu yang mengundang dirimu untuk makan bersamanya. Hal ini termasuk hak seorang muslim terhadap muslim lainnya. Selama tidak ada kemungkaran atau kemaksiatan di sana.
☆ [5]. Tidak Makan Pada Bejana Emas dan Perak
Sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَا تَشْرَبُوْا فِي آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَا تَأْكُلُوْا فِي صِحَافِهَا، فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَنَا فِي الْآخِرَةِ.
Janganlah kalian minum pada bejana emas dan perak dan janganlah kalian makan pada piring-piringnya, sebab semua itu bagi mereka (orang-orang kafir) di dunia dan bagi kalian di akhrat. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
☆ [6]. Mengajak Orang Lain Untuk Makan Bersama
Hal ini termasuk adab mulia. Bila ada orang lain yang berada di tempat dihidangkannya makanan, hendaknya ia mengajak orang itu untuk makan bersama. Bisa jadi orang itu lapar dan menginginkannya. Bila tidak mengajaknya, maka sifat bakhil lebih dekat kepada dirinya.
☆ [7]. Tawadhu (Rendah Hati)
Yakni rendah hati ketika duduk makan dan dalam memilih makanan. Demikian pula rendah hati ketika makan dengan mengajak fakir miskin makan bersama.
☆ [8]. Berbagi Kepada Tetangga
Dengan mengirimkan makanan kepada mereka, khususnya bila tetangganya tersebut termasuk keluarga yang fakir.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا طَبَخَ أَحَدُكُمْ قِدْرًا فَلْيُكْثِرْ مَرَقَهَا، ثُمَّ لِيُنَاوِلْ جَارَهُ مِنْهَا.
Apabila seorang dari kalian memasak sepanci makanan hendaknya ia memperbanyak kuahnya, kemudian ia bagikan sebagiannya kepada tetangganya. (Hadis sahih riwayat ath-Thabrani)
☆ [9]. Memasak Makanan Untuk Teman Dan Saudara
Ini pun termasuk adab mulia. Merupakan bentuk pengamalan terhadap hadis Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang berbunyi:
أَفْشُوْا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعاَمَ، وَكُوْنُوْا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمُ اللَّهُ.
Sebarkanlah salam, berbagilah makanan dan hendaklah kalian bersaudara sebagaimana yang diperintahkan Allah. (Hadis sahih riwayat Ibnu Majah)
☆ [10]. Tidak Berlebihan Dan Melampaui Batas
Seperti melebihi batas kewajaran dan kecukupan, bermewah-mewahan dalam mempersiapkan berbagai macam hidangan, atau hingga menyantap makanan yang diharamkan. Sebab Allah subhanahu wa ta'ala tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Firman-Nya:
وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ.
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. al-A’raf: 31)
Demikian beberapa adab penting yang perlu diperhatikan sebelum makan. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita di dunia dan akhirat. Semoga dimudahkan untuk mengamalkannya. Aamiin.
[Mausuu’ah al-Aadaab al-Islaamiyyah, Abdul Aziz Nada]
✅ Bagian Indonesia
ICC DAMMAM KSA
+966556288679
===================
[ 09/06/1436 H ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar