Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (1)
=======
Ada beberapa hal yang bisa membantu seorang hamba utk bersabar (dlm menghadapi gangguan manusia) ini.
Pertama: Dengan mengikrarkan bahwa Allah-lah yg menciptakan perbuatan para hamba-Nya; baik geraknya, diamnya, bahkan keinginannya.
Maka, apapun yg dikehendaki Allah pasti terjadi, sebaliknya yg tidak Dia kehendaki takkan terjadi.
Sehingga tidak ada satupun partikel di alam ini bisa bergerak, baik di alam yg atas maupun di alam yg bawah, kecuali atas izin dan kehendak-Nya. Jadi semua hamba itu hanyalah sebagai alat saja.
Maka, lihatlah kepada Dzat yg menjadikan manusia itu mengganggumu, jangan kau lihat kelakuan (buruk) mereka terhadapmu; niscaya kamu akan menjadi tenang, tanpa kegalauan ataupun kesedihan.
[Jami'ul Masa'il, 1/168].
-----------
Intinya, ketika Anda disakiti orang lain, maka ingatlah bahwa tindakan dia itu adalah bagian dari ciptaan Allah, ia tidak akan terjadi melainkan setelah diizinkan dan dikehendaki oleh Allah ta'ala.
Jika itu atas kehendak Allah, mengapa Anda galau dan sedih?!
Sungguh, Dia tidaklah menginginkan untukmu dari musibah itu, melainkan kebaikan, karena Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ust. Musyaffa Ad Dariny
♥•♥•♥•♥•♥♥•♥•♥•♥•♥
Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (2)
=======
Hal kedua yg bisa membantu seseorang untuk bersabar menghadapi gangguan manusia adalah:
Dengan mengakui dosa-dosanya, bahwa Allah menjadikan mereka melakukan hal buruk kepadanya adalah karena dosa yg ada padanya, sebagaimana firman-Nya (yg artinya):
"Musibah apapun yg menimpa kalian, maka itu disebabkan oleh tangan-tangan kalian sendiri, padahal Dia telah banyak memaafkan". [Asy-Syuro: 30].
Maka, apabila seorang hamba menyadari bahwa semua musibah yg dialaminya adalah disebabkan dosa-dosanya, tentu dia akan menyibukkan dirinya dengan taubat dan istighfar dari dosa-dosanya, karena itulah yg menjadi penyebab datangnya gangguan mereka terhadapanya.
Dengan begitu, dia akan terhindar dari tindakan mencela mereka, atau menyalahkan mereka, atau menjelek-jelekkan mereka.
Bila engkau melihat seseorang menjelek-jelekkan manusia saat mereka menyakitinya, dan dia tidak introspeksi diri dengan menyalahkan dirinya dan beristighfar, maka ketahuilah bahwa musibahnya memang benar-benar nyata.
Dan apabila hal itu menjadikannya bertaubat, beristighfar, dan mengatakan "ini memang karena dosa-dosaku", maka musibah itu menjadi kenikmatan yg ada pada dirinya.
Sahabat Ali bin Abi Thalib -rodhiallohu anhu- telah mengatakan pesan mutiara: "Jangan sampai seorang hamba berharap melainkan kepada Rabb-nya, dan jangan sampai seorang hamba khawatir kecuali terhadap dosanya".
Diriwayatkan pula dari beliau dan yg lainnya: "Tidaklah musibah turun, melainkan karena sebab dosa. Dan tidaklah ia diangkat, melainkan dengan taubat".
[Jami'ul Masa'il, 1/169].
----------
Intinya, jika Anda diganggu atau disakiti orang lain, maka ingatlah bahwa penyebabnya adl dosa2 yg Anda lakukan... Oleh karenanya, tidak perlu Anda membalasnya, tapi sibukkan diri dg banyak istighfar dan taubat, sehingga musibah itu diangkat oleh Allah ta'ala... Dengan langkah ini pula, kita bisa menjadikan musibah itu mendatangkan nikmat kebaikan.
*Ust. Musyaffa Ad Dariny
...
Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (3)
=======
Hal ketiga yg bisa membantu kita untuk bersabar menghadapi gangguan manusia adalah:
Dengan mengingatkan diri akan indahnya pahala yg Allah janjikan bagi orang yang memaafkan dan bersabar, sebagaimana firman Allah ta'ala (yg artinya):
"Balasan keburukan adalah keburukan yg semisal dengannya. Namun siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yg berbuat buruk padanya), maka pahalanya ditanggung Allah. Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yg berbuat zalim". [Asy-Syuro: 40].
Di dalam ayat ini, Allah menyebutkan kelas-kelas manusia dilihat dari sikap mereka ketika diganggu:
(a) Orang yg zalim, yaitu orang yg membalas keburukan melebihi batasan haknya. Ini Allah sebut di akhir ayat.
(b) Orang yg proporsional (muqtashid), yaitu orang yg membalas keburukan sesuai batasan haknya. Ini Allah sebut di awal ayat.
(c) Orang yg mulia (muhsin), yaitu orang yg memaafkan dan meninggalkan haknya sama sekali. Ini Allah sebut di tengah ayat.
Hendaknya seorang hamba juga mengingat panggilan kehormatan di hari kiamat nanti: "Berdirilah, orang pahalanya dalam tanggungan Allah!", maka tidaklah dapat berdiri melainkan orang yang mengampuni dan berbuat baik kepada orang yg menzaliminya.
Ketika, seseorang ingat hal ini, dan juga mengingat bahwa pahala agung itu akan luput darinya dengan tindakan membalas dan mengambil penuh haknya, tentu akan menjadi mudah baginya untuk bersabar dan memaafkan.
[Jami'ul Masa'il, 1/169].
------------
Intinya, dengan mengingatkan diri kepada pahala agung yg dijanjikan Allah ta'ala kepada hamba yg bersabar dan memaafkan saat dizalimi, bahkan di akherat nanti akan mendapatkan panggilan kehormatan... dan dengan membalasnya, dia akan kehilangan kesempatan untuk meraih pahala besar tesebut... maka, kita akan semakin mudah untuk bersabar dalam menghadapi gangguan dan celaan orang lain.
Oleh: Ust. Musyaffa Ad Dariny
***
Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (4)
=======
Hal keempat yg bisa membantu kita untuk bersabar menghadapi gangguan manusia adalah:
Dengan mengingatkan diri, bahwa jika memaafkan dan berbuat baik kepadanya, itu akan menjadikan hatinya bersih dari membenci saudaranya, hatinya akan suci dari kebencian, kedengkian, niat balas dendam, dan niat buruk lainnya.
Dengan begitu, akan tumbuh pada dirinya manisnya memaafkan... bahkan kelezatan dan manfaat memaafkan itu -baik yg sekarang ataupun yg nnti- menjadi berlipat-lipat melebihi kepuasan yg timbul dari tindakan membalas dendam.
Dan itu masuk dalam firman Allah ta'ala (yg artinya): "Allah mencintai orang-orang berbuat baik". [Alu Imron: 134], maka jadilah dia hamba yg dicintai Allah.
Dengan demikian, keadaannya seperti orang yg diambil darinya satu dirham perak, lalu dia mendapatkan ribuan dinar emas sebagai gantinya. Tentu saat itu dia akan senang tiada tara atas balasan yg diberikan Allah kepadanya.
[Jami'ul Masa'il, 1/169-170].
-----------
Intinya, Ingatlah bahwa dengan bersabar dan memaafkan orang lain, hati Anda akan sehat dan bersih dari penyakit hati... bahwa manfaat dan kelezatan yg ditimbulkan oleh sikap memaafkan, jauh lebih besar dan berlipat-lipat melebihi manfaat dan kepuasan yg ditimbulkan oleh sikap membalas dendam... biarlah orang lain mengambil satu dirham perak dari Anda, bila dengannya Allah berikan untuk Anda ribuan dinar emas.
Oleh: Ust. Musyaffa Ad Dariny
***
Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (5)
=======
Hal kelima yg bisa membantu kita untuk bersabar menghadapi gangguan manusia adalah:
Dengan mengingat bahwa tidaklah seseorang memilih sikap balas dendam untuk dirinya, melainkan Allah tinggalkan padanya kehinaan yg dia rasakan pada dirinya... sebaliknya, apabila dia memaafkan, maka Allah ta'ala akan memuliakannya.
Inilah yg dikabarkan oleh Nabi -shollallohu alaihi wasallam-: "Tidaklah Allah menambahkan untuk seorang hamba karena sikap memaafkan, melainkan kemuliaan". [HR. Muslim: 2588].
Maka, kemuliaan yg timbul dari sikap memaafkan itu lebih baik dan lebih bermanfaat baginya, melebihi kemuliaan yg timbul dari sikap membalas dendam... Karena balas dendam hanyalah kemuliaan yg tampak secara lahir, tapi ia meninggalkan kehinaan dalam batin... Adapun sikap memaafkan, mungkin manusia melihatnya kehinaan, namun sikap itulah yg sebenarnya memberikan kemuliaan lahir dan batin.
[Lihat: Jami'ul Masa'il, 1/170].
-----------
Intinya, ingatlah terus sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-, bahwa Allah akan menambah kemuliaan seseorang dengan sikap memaafkan, dan kemuliaan ini mencakup kemuliaan lahir dan batin... Hal ini merupakan bantahan bagi anggapan sebagian orang, bahwa tindakan memaafkan adalah sikap lemah dan hina, sungguh ini anggapan yg salah karena jelas-jelas menyelisihi sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-.
Oleh: Ust. Musyaffa Ad Dariny
***
Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (6)
=======
Hal keenam yg bisa membantu kita untuk bersabar menghadapi gangguan manusia adalah:
Dengan meyakini bahwa "balasan itu sesuai dengan jenis amalan", dan bahwa dirinya adalah seorang yg zalim dan banyak berdosa... bahwa orang yang memaafkan manusia; Allah akan memaafkan dosanya, dan orang yg mengampuni kesalahan manusia; Allah akan mengampuni kesalahannya.
Maka, apabila dia meyakini bahwa sikapnya memaafkan, melupakan kesalahan orang, dan berbuat baik kepada mereka yg mengganggunya, adalah sebab Allah melakukan hal yg sama terhadapnya, sehingga dengannya Allah akan memaafkannya, melupakan kesalahannya, dan memberikannya kebaikan walaupun dia banyak dosa... tentu dengan keyakinan seperti ini, dia akan mudah memaafkan dan bersabar atas gangguan orang terhadapnya.
Dan sungguh ini merupakan pelajaran yg sangat berharga bagi orang yg menggunakan akalnya.
[Jami'ul Masa'il, 1/170].
----------
Intinya, jika ingin dosa-dosa Anda diampuni Allah, serta mendapatkan banyak kebaikan dan nikmat Allah meski Anda banyak salah... lakukanlah hal yg sama kepada manusia, banyaklah memaafkan mereka dan berikan kebaikan kepada mereka, walaupun mereka banyak salah kepada Anda... karena "balasan itu sesuai dengan amalan yg Anda lakukan".
*Ust. Musyaffa Ad Dariny
⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊
Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (7)
=======
Hal ketujuh yg bisa membantu seseorang untuk bersabar menghadapi gangguan manusia:
Hendaklah dia tahu, bahwa bila dia menyibukkan dirinya dg tindakan balas dendam dan menuntut haknya, maka waktunya akan banyak terbuang, hatinya akan terpecah (tidak konsen), dan akan banyak maslahat yg hilang darinya selamanya.
Dan mungkin saja efek-efek yg ditimbulkan ini, malah jauh lebih besar dari musibah pertama yg datang kepadanya.
Nah, bila dia memaafkan dan melupakan; tentu hati dan jasmaninya akan bisa konsen untuk meraih banyak maslahat yg diinginkan, yang tentunya ini lebih penting baginya, daripada sekedar menuntut balas dendam.
[Jami'ul Masa'il, 1/171].
------------
Intinya, untuk apa balas dendam, jika hal itu malah akan menambah berat musibah yang kita rasakan... Cukuplah musibah yang ada, jangan menambahnya dg musibah yg lebih besar lagi... Bersabarlah dan maafkan kesalahannya, sehingga Anda bisa fokus untuk meraih banyak kebaikan yg terbentang di depan Anda.
*Ust. Musyaffa Ad Dariny
┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈
============
Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (8)
=======
Hal kedelapan yg bisa membantu seseorang untuk bersabar menghadapi gangguan orang lain adalah:
Mengingat bahwa sikap dia membalas dan melakukan pembelaan adalah untuk dirinya... padahal Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- tidak pernah sekalipun membalas dendam untuk dirinya.
Apabila makhluk terbaik dan paling mulia ini, tidak pernah menuntut balas dendam, padahal menyakitinya sama dengan menyakiti Allah dan ada hak-hak agama yg berkaitan dengannya. Bahkan beliau adalah orang yang paling mulia, paling suci, paling baik, serta paling jauh dari semua tindakan tercela, dan paling berhak dengan setiap akhlak yg indah... Namun demikian, beliau tidak pernah menuntut balas untuk dirinya.
Lalu bagaimana pantas seorang seperti kita menuntut balas dendam untuk dirinya, padahal dia tahu keadaannya dengan berbagai aib dan keburukannya. Orang yg tahu hakekat dirinya, tentu akan menyadari bahwa dirinya tidak pantas untuk balas dendam, dia akan merasa bahwa kedudukan dirinya tidak pantas untuk mendapatkan pembelaan.
[Jami'ul Masa'il, 1/171].
----------
Intinya, lihatlah Nabi -shollallohu alaihi wasallam-, beliau saja yg merupakan makhluk terbaik dan termulia, tidak pernah membela dirinya dg balas dendam... apalagi diri kita yg banyak aib dan dosanya... Sabar dan maafkanlah, untuk mendapatkan kemuliaan yg lebih tinggi dan abadi.
Oleh: Ust. Musyaffa Ad Dariny
⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊
----------------------------
Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (9)
Ustadz Musyaffa Addariny
Hal kesembilan yg bisa membantu seseorang untuk bersabar menghadapi gangguan orang lain adalah melihat hakekat berikut:
Apabila dia diganggu karena amalan yg dia lakukan karna Allah, atau karena melakukan ketaatan yg Allah perintahkan, atau karena meninggalkan maksiat yg dilarang... maka harusnya dia bersabar, dan jangan membalas, karena sesungguhnya dia sedang diganggu di jalan Allah, tentunya pahalanya ditanggung oleh Allah.
Oleh karena itulah, ketika darah dan harta para mujahidin di jalan Allah hilang, tidak ada ganti rugi sedikitpun, karena Allah telah membeli dari mereka jiwa dan harta mereka, sehingga nilai (ganti rugi) nya menjadi kewajiban Allah bukan kewajiban makhluk.
Jadi barangsiapa yg meminta ganti rugi dari makhluk, maka dia tidak berhak mendapatkan ganti rugi dari Allah. Dan sungguh siapa yg rusak karena Allah, pasti Allah yg menjamin gantinya.
Apabila dia diganggu karna musibah yg menimpanya, maka hendaknya dia kembalikan kpd dirinya, sehingga dengan itu dia tidak sempat menyalahkan orang yg mengganggunya.
Apabila dia diganggu karena kelebihan dunia yg ada padanya, maka hendaknya dia sabarkan diri, karena sebelum seseorang mendapatkan nikmat dunia, tentunya dia telah melakukan hal-hal yg lebih berat dari kesabaran itu untuk mendapatkan kenikmatannya.
Oleh karena itu, orang yg tidak mau sabar dengan pedihnya terik matahari, kehujanan, dinginnya salju, susahnya perjalanan, dan perampok jalan, maka jangan coba-coba melakukan usaha perdagangan.
Dan ini adalah hal yg telah diketahui oleh semua orang, bahwa siapapun yg sungguh-sungguh dalam mencari sesuatu, maka dia harus mencurahkan kesabaran untuk mendapatkannya, kesabaran itu akan sebanding dengan kesungguhannya dalam mencarinya.
[Kitab: Jami'ul Masa'il, 1/171].
---
Intinya: apapun sebabnya datangnya gangguan itu, hadapilah dengan sikap sabar, dan serahkan semuanya kepada Allah, semua akan terjaga dg sangat baik di sisi-Nya.
◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾
BELAJAR BERSABAR BERSAMA SYEIKHUL ISLAM (10)…
Musyaffa ad Dariny, حفظه الله تعالى
Hal kesepuluh yang bisa membantu seseorang untuk bersabar menghadapi gangguan orang lain adalah:
Dengan meyakini bahwa “kebersamaan Allah”, “kecintaan-Nya”, dan “keridhaan-Nya” akan dia dapatkan bila bersabar… dan barangsiapa bersama Allah, pasti Allah akan melindunginya dari berbagai macam gangguan dan mudhorot yang tidak bisa dihalangi oleh siapapun dari makhluknya.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Bersabarlah kalian, karena sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang bersabar”. [QS. Al-Anfal: 46].
Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya): “Allah itu mencintai orang-orang yang bersabar”. [QS. Alu Imron: 146].
———-
Intinya, dengan bersabar kita akan mendapat kemuliaan yang sangat tinggi, yakni menjadi orang yang dekat “bersama Allah”, serta menjadi “orang kesayangan” Allah dan diridhai oleh-Nya… sungguh kemuliaan yang sangat agung tak terhingga, inginkah anda kehilangannya?!
***
◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾
BELAJAR BERSABAR BERSAMA SYEIKHUL ISLAM (11)…
Musyaffa ad Dariny, حفظه الله تعالى
Hal kesebelas yang bisa membantu seseorang untuk bersabar menghadapi gangguan manusia adalah:
Dengan meyakini bahwa sabar itu SETENGAHNYA iman. Oleh karenanya, jangan sampai dia mengorbankan setengah imannya hanya untuk membela dirinya.
Dan dengan bersabar, berarti dia telah melindungi dan menyelamatkan imannya dari kekurangan. Dan akhirnya Allah juga akan membela orang-orang yang beriman.
[Kitab: Jami’ul Masa’il, 1/172].
————
Sungguh menakjubkan, ternyata kesabaran adalah setengahnya keimanan, karena iman itu terdiri dari dua bagian: sabar dan syukur, sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
“Sungguh menakjubkan perihal orang yang ber-IMAN, sungguh semua keadaannya adalah kebaikan, dan hal itu tidaklah ada kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila kelapangan mendatanginya, dia bersyukur, maka itu kebaikan untuknya. Sebaliknya apabila kesempitan menimpanya dia bersabar, maka itupun menjadi kebaikan untuknya”. [HR. Muslim: 2999].
Bisa disimpulkan dari hadits ini, bahwa iman itu: “sabar” dan “syukur”… Jika demikian, maukah Anda mengorbankan setengah iman hanya untuk membela diri?!
***
◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾◾
Belajar BERSABAR bersama Syeikhul Islam (12)
=======
Hal keduabelas yg dapat membantu seseorang untuk bersabar dalam menghadapi gangguan manusia adalah:
Dengan mengingatkan diri, bahwa sabarnya dia merupakan bukti bahwa dirinya telah mampu menguasai hawa nafsunya, bahwa dia mampu menundukkannya dan mengalahkannya.
Ketika hawa nafsunya sudah tunduk dan kalah, tentu ia takkan berangan dapat memperbudaknya, menawannya, dan menjerumuskannya dalam kebinasaan.
Sebaliknya, ketika dirinya menuruti hawa nafsunya dan kalah dengannya, maka ia lambat laun akan membinasakannya, kecuali bila rahmat Allah menyelamatkannya.
Seandainya tidak ada keuntungan dalam sabar, kecuali mengalahkan hawa nafsu dan setan penggodanya, maka sungguh itu sudah cukup.
Ketika itulah, tampak jelas kekuasaan hati dan keteguhan pasukannya, hatinya akan menjadi bahagia dan kuat, sehingga mampu mengusir musuhnya menjauh darinya.
[Kitab: Jami'ul Masa'il, 1/172]
-------------
Intinya: dengan bersabar, berarti Anda telah mengalahkan dan menundukkan hawa nafsu Anda... berarti Anda telah menang dalam perang melawan hawa nafsu dan setan penggoda.
Sebaliknya, ketika Anda memilih untuk membalas, berarti Anda telah tunduk kepada hawa nafsu yg memerintahkan Anda untuk memuaskan hati dengannya.
Jadi, mau menang atau kalah? silahkan memilih untuk diri Anda sendiri...
*Ust. Musyaffa Ad Dariny
♥•♥•♥•♥•♥♥•♥•♥•♥•♥